Review Sensasi Liburan Low Seasons di Gili Trawangan Lombok
Bagi yang belum pernah berkunjung ke Gili Trawangan pasti akan selalu dibuat penasaran hanya sekedar menikmati melalui berbagai foto-foto di dunia maya. Terlebih lagi jika kalian sudah cukup sering stay vacation ke Bali pastilah sering bertanya-tanya di dalam hati kecil, apakah pulau Lombok yang bertetangga dengan Bali ini juga menarik untuk dijelajahi ataukah sebaliknya. Rupanya semesta mendukung niatan gw agar bisa merealisasikan rencana trip ke Pulau Lombok sesuai dengan Travel Bucket List 2017 yang telah disusun sejak th 2016 silam.
Exploring 3D 2N at Gili Trawangan
Kamis, 23 Maret 2017
Eksekusi keberangkatan yang seharusnya satu hari sebelumnya pada Rabu, 22 Maret 2017 harus ditunda karena suatu hal di luar dugaan terjadi pada penerbangan Citilink yang telah kita pesan jauh-jauh hari sebelumnya. Baca Selengkapnya DISINI.
Seperti biasa pagi-pagi buta pukul 2 dini hari diri ini sudah disibukkan bersiap-siap menuju pulau Lombok yang merupakan destinasi batu loncatan bagi impian kita berdua suatu hari nanti bisa semakin jauh meninggalkan jejak kaki di wilayah Indonesia bagian Timur. Ternyata saat kaki sudah bersiap melangkah ke luar rumah mendadak guyuran hujan cukup deras mulai membasahi bumi. Perjalanan menuju Airport tepat pukul 04.00 pagi diliputi perasaan was-was jikalau pesawat yang akan kita tumpangi harus delay akibat cuaca buruk yang melanda. Untungnya setibanya di Terminal 1C Airport Soekarno-Hatta hujan sudah mulai reda & kami bisa sedikit lebih lega untuk memulai petualangan kali ini.
09.00 WITAEstimasi penerbangan yang seharusnya 2 jam ternyata bisa ditempuh lebih cepat cukup dilalui selama 1 Jam 40 Menit saja hingga tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL) nyaris tepat pukul 09.00 WITA. Sepintas layout Airport BIL versi ukuran besar Bandara Husein Sastranegara- Bandung yang pernah kami singgahi dengan maskapai Citilink juga beberapa waktu lalu. Segera saja kaki ini melangkah menuju Pintu Keluar Kedatangan untuk mencari counter penjualan tiket bus DAMRI yang berada persis di samping outlet Maxx Coffee.
Bandara Internasional Lombok (BIL) yang berada di daerah Praya- Lombok Tengah
Saat memesan tiket bus DAMRI mata ini melihat ada tujuan Aiport - Selong, maka gw mencoba bertanya kepada staff ticketing yang bertugas dijelaskan bahwa Selong yang dimaksud terletak tidak jauh dari kota Mataram, dan bukanlah Pantai Selong Belanak yang berada di selatan pulau Lombok.
09.30 WITA
Bus Damri tujuan Airport BIL - Pasar Seni Senggigi memiliki interval keberangkatan tiap 1 jam sekali
Tepat pukul 09.30 WITA, Bus Damri tujuan Airport BIL - Pasar Seni Pantai Senggigi terlihat sudah meninggalkan pelataran parkir bandara.
Dari dalam kabin bus Damri terlihat sepanjang perjalanan dari Airport BIL di daerah Praya menuju Mataram lalu lintasnya sangat sepi sekali
10.10 WITA
10.45 WITA
10.50 AM
11.40 WITA
12.00 WITA
Aktivitas Jalan-Jalan Sore Keliling Gili Trawangan:
Jumat , 24 Maret 2017
Bersepeda Keliling Gili Trawangan
Berenang Di Tepi Pantai
Aktivitas Kulineran

Sabtu , 25 Maret 2017
Persiapan Kembali ke Pulau Lombok
Tips & Trik Trip ke Gili Trawangan:
BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT LOMBOK:
----------------------------------
ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Tiba di Pool Damri tak jauh dari Pasar Ampenan untuk menurunkan sebagian penumpang yang hanya sampai kota Mataram saja.
Suasana pool bus Damri di kota Mataram ini dipenuhi banyak calo berperawakan seram mengincar penumpang yang terlihat kebingungan baru turun dari bus
10.45 WITA
Akhirnya kita tiba di Pasar Seni Senggigi sebagai perhentian terakhir bus Damri yang kita berdua tumpangi. Berjalan melangkah demi selangkah menyusuri Pasar Seni Senggigi entah mengapa sepi sekali banyak toko-toko dan warung makan yang belum buka membuat hati ini bertanya-tanya dimana tempat yang tepat untuk singgah sejenak bersantap siang.
10.50 AM
Tiba-tiba saja sebuah Taksi Blue Bird berhenti persis di depan gw & si pak Sopir menghampiri bertanya-tanya ingin pergi kemana. Berhubung sesuai rencana gw mengharuskan naik taksi menuju Pelabuhan Bangsal, maka dengan penuh keyakinan diri ini mengiyakan tawaran si pak sopir untuk menaiki taksinya. Sepanjang perjalanan gw banyak menggali informasi mengenai metode terbaik menyeberang menuju Gili Trawangan yang dirasa nyaman dan aman terhindar dari berbagai kepungan calo dadakan di lokasi penyeberangan.
Keindahan pemandangan sepanjang jalan menuju Pelabuhan Kecinan
Melaka Point; spot untuk berfoto pesisir pantai Sengigigi hanya bermodalkan Rp 2000 untuk bayar parkir
Pemandangan 3 Gili dilihat dari Melaka Point
Akhirnya di tengah perjalanan sebelum tiba di Pelabuhan Bangsal, gw merasa berjodoh dipertemukan Teluk Kecinan sebagai salah satu dermaga Fast Boat menuju Gili Trawangan oleh Pak Sarham selaku sopir taksi Blue Bird yang mereferensikan tempat ini kepada kami. Setiba di lokasi Teluk Kecinan, pak Sarham masih menunggui gw yang sedang berjibaku bernegosiasi agak alot dengan pemilik Fast Boat. Dari angka penawaran awal Rp 800rb untuk 2 orang PP, hingga turun menjadi Rp 700rb hingga mentok dealing di angka Rp 600rb tiket telah ditebus untuk 2 orang PP dibayar dimuka.
Fast Boat di Pelabuhan Kecinan
Tak perlu menunggu Fast Boat hingga terisi penuh, setelah kita berdua berada diatas kapal maka seketika itu pula sang nahkoda sudah menstater mesin bensin 2 tak Yamaha Marine. Berhubung perut ini sudah lapar & mulai masuk angin sejak landing di BIL, maka instruksi jalan santai pun telah diamanatkan ke nahkoda kapal agar gw tidak muntah-muntah akibat mabok laut sepanjang perjalanan sejauh 6 km menuju Gili Trawangan. Tak perlu waktu lama Gili Trawangan sudah menampakkan rupanya dari kejauhan dengan low speed berhasil dituntaskan sekitar 20 menit perjalanan, padahal jika sang nahkoda memacu boat-nya dengan kecepatan tinggi seharusnya cukup 10 menit saja kita berdua sudah tiba di dermaga Gili Trawangan yang telah menyambut kedatangan kita.
Fast Boat perlahan meninggalkan Pelabuhan Kecinan
Wujud Fast Boat berkapasitas 12 orang dilihat dari dekat
12.00 WITA
Cidomo (Delman/ Andong) yang menghiasi pemandangan di seluruh sudut jalan Gili Trawangan
Pintu Gerbang Cotton Tree Cottages, tempat dimana kami menginap selama di Gili Trawangan
Penginapan bergaya Rumah Lumbung Ala Cotton Tree Cottages
Pesisir pantai Gili Trawangan menjelang sore hari
Kapal kayu yang biasa digunakan untuk free dive
Pemandangan Om dan Tante Bule sedang berjemur di pinggir pantai
Suasana jalan & atmosfer Gili Trawangan di sore hari
Salah satu tempat berlatih menyelam bersertifikasi PADI (Professional Association Diving)
Kolam renang untuk para pemula berlatih menyelam
Tidak ada gerai Alfamart, Indomaret, atau Circle K di Gili Trawangan
Suasana jalan & atmosfer Gili Trawangan di sore hari
Tempat penangkaran tukik (anak penyu) di Gili Trawangan
tukik (anak penyu) yang sedang dikembangbiakan
Selain Cidomo, sepeda biasa digunakan untuk keliling Gili Trawangan
Suasana Gili Trawangan saat matahari mulai tenggelam
Romantic Dinner di pinggir pantai Gili Trawangan
Wajah dermaga dipenuhi fast boat yang melempar jangkar
Aktivitas menonton film layar lebar di pinggir pantai
Jajaran ATM di salah satu sudut jalan, hanya ada 1 ATM BCA di seluruh penjuru Gili Trawangan
Bersepeda Keliling Gili Trawangan
Aktivitas bersepeda di pagi hari mengelilingi seluruh penjuru Gili Trawangan
Bersepeda menyusuri garis pantai sejauh 3 km
Isitirahat sejenak menikmati keindahan pantai di siang hari yang mendung
Cuaca mendung menutupi langit yang tadinya cerah
Tante Bule meminta bantuan untuk difoto
Spot foto fenomenal persis di depan resort Ombak Sunset
Fasilitas bersantai di tepi pantai persis di depan resort Casa Vintage Beach
Salah satu titik akhir dari jalur sepeda
Sepeda harus didorong meniti jalan setapak yang sempit
Jalan berpasir yang harus dilalui dengan mendorong sepeda
Akhir dari jalan berpasir berakhir di La Moomba
Istirahat sejenak minum kelapa muda di pinggir pantai
Deburan ombak serasa memanggil untuk berenang di jernihnya air laut
Aktivitas Kulineran

Jajanan fenomenal - Gili Gelato dihargai Rp 25.000 (1-scoop) dan Rp 35.000 (2-scoop)
Nasi Balap Puyung yang lumayan enak bisa didapatkan di lapak persis di depan Dermaga Gili Trawangan
Sate Rembiga (Rp 25.000 - 10 tusuk) yang juga cukup enak bisa didapat di lapak depan Dermaga Gili Trawangan
Keriuhan penjaja makanan prasmanan di Pasar Seni Gili Trawangan
Persiapan Kembali ke Pulau Lombok
Fast Boat yang kami tumpangi bergerak menjauh meninggalkan pesisir pantai Gili Trawangan
- Sebisa mungkin hindari Pelabuhan Bangsal sebagai akses untuk menyeberang ke Gili Trawangan, karena Pelabuhan Bangsal terkenal banyak calo agresif & kurang aman bagi turis lokal maupun mancanegara. Selain itu waktu tunggu Public Boat di Bangsal hingga terisi penuh memakan waktu cukup lama & waktu tempuh normal hingga 1 jam perjalanan harus transit dahulu di Gili Meno, dan Gili Air baru setelahnya menuju Gili Trawangan. Walaupun tarif penyeberangan menggunakan Public Boat dari pelabuhan Bangsal sangat murah hanya Rp 15.000/ orang namun banyak tambahan biaya tak terduga yang harus dikeluarkan diawal:
- Ongkos Cidomo dari pelataran parkir hingga ke area pelabuhan yang berjarak 500 m dipatok sekitar Rp 20.000/ orang
- Ongkos porter (kuli angkut) yang menaikkan barang bawaan ke public boat = Rp 20.000 sekali angkut.
- Selain pelabuhan Bangsal akses penyeberangan menuju Gili Trawangan, sebetulnya masih ada 3 alternatif pelabuhan di Senggigi, Kecinan, dan Teluk Nara (Teluk Kodek) menggunakan Mini Fast Boat kapasitas 12 orang. Hanya saja Teluk Kecinan dianggap memiliki jarak paling dekat menuju Gili Trawangan dibanding pelabuhan lainnya.
- Ongkos penyeberangan dari Port Kecinan menuju Gili Trawangan PP (Pulang Pergi) dihargai Rp 300.000/ orng bisa ditempuh dalam kurun waktu hanya 10 menit saja. Jika kalian sangat menghargai waktu & tenaga maka pilihan menyeberang menggunakan Mini Fast Boat dirasa lebih Worth It.
- Tiket Bus Damri dari Rumah ke Bandara = Rp 100.000
- Tiket pesawat Citilink CGK - LOP (459.696+781.275) = Rp 1.240.971
- Tiket Bus Damri BIL - Pasar Seni Senggigi = Rp 70.000
- Taksi Pasar Seni Senggigi - Port Kecinan = Rp 100.000
- Fast Boat berdua Port Kecinan - Gili Trawangan PP = Rp 600.000
- Makan siang Nasi Balap Puyung berdua = Rp 20.000
- Beli Air Mineral 2 liter = Rp 10.000
- Room Rate Cotton Tree Cottages 2 Malam = Rp 780.687
- Sewa 2 Sepeda @ 24 jam = Rp 50.000
- Minum es kelapa di pinggir pantai = Rp 20.000
- Makan siang Nasi Balap Puyung + Sate Rembiga = Rp 35.000
- Makan malam di Pasar Seni Gili Trawangan = Rp 50.000
- Beli Air Mineral Kemasan 2 Liter = Rp 8.000
- Jajan di Minimarket Gili Trawangan = Rp 20.000
- Jajan Mini Bar Kamar Cotton Tree Cottage = Rp 15.000
- Tips staff Hotel Cotton Tree Cottage = Rp 10.000
- Beli es krim Gili Gelato 1 scoop = Rp 25.000
Total Pengeluaran Berdua 3D 2N (Part.1) = Rp 3.154.000*
BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT LOMBOK:
----------------------------------
ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Comments
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijak dan santun. Segala bentuk SPAM, SARA yang memprovokasi akan langsung dihapus oleh admin