ESTAFET JAKARTA SOLO Safari Dharma Raya (OBL) Executive & Super Executive Class
Sungguh mengejutkan tak disangka pekerjaan yang dijalani dengan tulus ikhlas diberi bonus oleh Tuhan YME untuk dinas keluar kota melalui perantara dipertemukan dengan calon pembeli dari luar kota persisnya kota Solo. Setelah puas explore ke Bali saat liburan Natal akhir tahun 2013 silam, selalu terbesit keinginan untuk pergi ke luar kota lagi tentunya dengan naik bus malam favorit gw akhirnya impian gw terwujud juga di hari Rabu tanggal 4 Februari 2015 ini. Sebuah anugerah yang patut disyukuri dapat bonus penghasilan tambahan sekaligus travelling ala chocholeo si bolang, berikut ini breakdown/ alur ceritanya:
Senin, 2 Februari 2015
Di pagi harinya gw mencoba menghubungi ke pihak customer gw melalui email untuk menanti konfirmasi kapan waktu terbaik beliau untuk dikunjungi di Solo di minggu ini juga. Sebelum makan siang email balasan telah masuk berupa konfirmasi keberadaan owner di Solo pada hari Rabu-Kamis tanggal 4-5 Feb 2015. Karena misi gw pergi ke Solo harus berdua dengan partner sekantor maka kita berdua berkordinasi dahulu dan diputuskan hari Kamis tgl 5 Feb sebagai waktu terbaik untuk kita berdua karena di tgl 4 Feb partner gw- Sdr Ajat harus tiba lebih dahulu di customer lain di daerah Bawen-Semarang menggunakan jasa Bus Bejeu yang telah dipesan tiketnya. Jadilah kita berangkat masing-masing dari Jakarta dan saling bertemu pada hari Kamis pagi tgl 5 Feb di lokasi proyek yang telah disepakati.
Jam telah menunjukkan pukul 2 siang gw bergegas membeli tiket bus OBL di AA Travel- Agen Pasar Modern BSD tujuan Solo keberangkatan lusa Rabu 4 Februari, khawatir tidak kebagian tiket di waktu keberangkatan yang sangat mepet ini. Di Agen Pasar Modern BSD, terpampang spanduk berukuran besar berisi informasi tarif bus OBL ke berbagai penjuru Indonesia tertulis Jkt - Solo Executive 210rb.
Tarif terbaru OBL Agen Pasar Modern BSD Per Feb 2015 pasca penurunan BBM
Lembar tiket OBL Executive Jkt - Solo dari Agen Pasar Modern BSD
Kutanyakan pada mas penjual tiket apa masih ada kursi kosong tujuan Solo untuk keberangkatan hari Rabu besok, dan dikonfirmasilah via HT ke pihak OBL Kebayoran Lama dijawab "Masih ada mas kecuali seat No.8 jangan dijual". Disodorkanlah buku konfirmasi seat 2-2 yang bikin kaget kalo 2 hari sebelum keberangkatan baru 1 orang yang memesan tiket. Ada apa gerangan kenapa sepi sekali "penerbangan" di hari Rabu yang kata teman-teman di forum bismania bahwa rute Jkt-Solo itu rute gemuk selalu ramai & tidak pernah sepi penumpang setiap harinya.
Setelah berpikir sejenak diputuskan seat No.4 (persis di belakang pak sopir) untuk menikmati laga theater pantura di kegelapan malam. Setelah lega menebus tiket, hati kecil masih bertanya-tanya mendapatkan armada apakah gerangan. Search di mbah Google bilang Armada Travego Morodadi Prima- pikirku masih lumayan lah minimal MB OH1626 yang masih fresh walaupun blum Air Suspension.
Rabu, 4 Februari 2015
Setelah selesai makan siang pukul 11.15 siang segera bergegas mencari Ojek untuk diantarkan ke Agen OBL Pasar Modern BSD. Terlihat hanya diriku & seorang perempuan setengah baya yang menunggu jemputan Free Shuttle ke Kebayoran Lama yang dijanjikan tiba pukul 11.30.
OBL Free Shuttle Service ke Head Office Kebayoran Lama No.45
11.45
Tepat pukul 11.45 jemputan Shuttle Carry Futura itu tiba untuk sekalian mengambil paket yang dititipkan di Agen Pasar Modern BSD. Penampilan fisik Shutle Carry Futura kurang begitu menarik karena jam terbangnya lumayan tinggi hingga perawatan untuk kenyamanan penumpang terabaikan. Jadilah gw harus kepanasan saat perjalanan ke Kebayoran Lama dimulai dari Pasar Modern BSD. Menjelang Gerbang Toll Pondok Ranji terlihat sebuah fenomena aneh dari kejauhan. Banyak mobil yang berputar balik baik yang sebelum membayar toll maupun setelah membayar toll. Akhirnya oleh pak Sopir diputuskan membayar toll untuk mengetahui apa yang terjadi dengan bertanya pada mba petugas collection tiket toll dijelaskan bahwa telah terjadi kecelakaan di sekitar Pasar Rebo yang kemacetannya mengular hingga BSD.
Gerbang Toll Pondok Ranji arah BSD
Berhubung gw duduk di depan sebelah pak Sopir kita memutuskan putar balik tetapi masuk ke arah Bintaro dan bukan mengarah ke BSD. Jadilah pak Sopir harus membayar toll lagi sebesar 7.500 saat putar balik lagi sehingga untuk keluar ke Bintaro saja sudah menghabiskan biaya toll 23.500 (16.000 + 7.500). Setelah masuk ke Bintaro langsung dihadang kemacetan imbas banyak mobil yang putar balik saat di toll maupun tidak jadi masuk toll karena kemacetan luar biasa hingga pasar rebo. Pak Sopir mengatakan dirinya tidak paham daerah Bintaro dan saya bersedia memberi panduan mengarah ke Bukit Menteng, Sektor 8, Sektor 5, Sektor 3, hingga tiba di pertigaan Altrak/ Organon- Bintaro. Pak Sopir berkata ingin melanjutkan ke Kebayoran Lama via Tanah Kusir hingga Pos Pengumben saja karena dirasa tidak macet. Setelah Pom Bensin Shell Veteran lalu lintas kembali macet hingga selepas perempatan Veteran. Akhirnya saya memutuskan agar pak Sopir kembali masuk toll JORR W2 dengan biaya toll 8.500 saya yang tanggung. Pak Sopir pun lega mungkin beliau takut dimarahi oleh pihak kantor karena untuk pick up 2 orang penumpang saja dari BSD menuju Kebayoran Lama telah menghabiskan toll sejumlah 32.000 sekali jalan (16.000+7500+8500).
13.45
Siluet Royal Travego Morodadi Prima sekilas mirip Jetbus Adiputro
Akhirnya tiba juga di Head Office OBL Jl. Kebayoran Lama No.45 sudah terparkir 4 bus berjejer rapi tujuan: Denpasar, Malang, Bima, & Solo. Sebelum lapor gw ud menduga OBL putih berbaju Morodadi Prima itu tujuan Solo seperti hasil browsing gw di google sebelum berangkat. Dari ke 4 bus yang terparkir itu yang masih kinyis Adi Putro Executive Malang disusul RS Executive Denpasar, Morodadi Prima Royal Travego Executive Solo, dan terakhir paling uzur Executive Bima yang banyak karat disekujur tubuhnya yang sudah memudar catnya.
Lapor ke dalam kantor dengan menyerahkan tiket ke ibu tua lalu ditulis armada B.7168.SAA seraya menunjuk armadanya di sebelah kanan seperti yang sudah kuduga sebelumnya berbaju Royal Travego Morodadi Prima diatas chassis MB OH1626 High Deck without Air Suspension. Betul saja saat menginjakkan kaki ke dalam cabin bus terlihat "tangga" tambahan sehingga terlihat kontras beda tinggi dengan jok sopir sehingga layak disebut chassis High Deck. Seat 2-2 buatan HAI terlihat ngejreng dengan bahan semi kulit berwarna hijau muda.
Interior High Deck OBL Executive berbaju Royal Travego Morodadi Prima
15.00
Armada baru OBL MB Sprinter di Head Office Kebayoran Lama
Setelah menunggu di dalam bus selama 1 jam, akhirnya bus diberangkatkan juga dengan total 13 penumpang dan 2 sopir + 2 kondektur. Keluar pool Kebayoran Lama sudah disambut kemacetan di persimpangan Pos Pengumben, hingga berbelok di lampu merah Belezza ke perumahan Permata Hijau juga masih disambut kemacetan hingga lampu merah Patal Senayan imbas dari pembangunan fly over agar terhindar dari pintu perlintasan kereta api Patal Senayan. Snack berupa 1 Pcs Air Mineral 200ml + Roti manis Holland Bakery rasa nanas mulai dibagikan kondektur ke seluruh penumpang. Oh ya di salah satu sudut Pool Kebayoran Lama terlihat sesosok armada MB New Sprinter yang masih kinyis-kinyis, kira-kira sedang dipersiapkan untuk rute mana ya?
Penampakan Kokpit driver OBL Jkt Solo MB 0H1626 Suspension
16.00
Dibutuhkan waktu tepat 1 jam hanya untuk menempuh jarak yang sangat singkat dari pool Kebayoran Lama hingga Pom Bensin Patal Senayan untuk minum Solar hingga Full Tank. Minum solar di SPBU Patal Senayan menghabiskan waktu sekitar 20 menit lalu perjalanan dilanjutkan kembali menuju Pejompongan hingga akhirnya masuk toll dalam kota di Pintu Toll Semanggi.
16.30
Kondisi Toll Dalam Kota yang padat merayap tepat pukul 16.30 baru melewati patung Pancoran. Tidak ada sesuatu yang spesial sepanjang toll dalam kota hingga berpindah ke toll Cikampek masih disuguhkan pemandangan padat merayap di jam pulang kerja orang kantor & karyawan pabrik.
Kondisi Lalu Lintas Jalan Toll Dalam Dalam Kota masih lengang menjelang sore hari
19.00
Kepadatan lalu lintas dari Bekasi Timur, Cibitung hingga Cikarang tibalah waktunya Exit Toll Dawuan menjelang pukul 7 malam. Untungnya Exit Toll Dawuan lumayan lengang & terlihat beberapa bus malam rute Jawa Tengah & Jawa Timur berjalan beriringan sebut saja: Pahala Kencana, Mulyo Indah, Raya, Gunung Harta. Sepanjang perjalanan dari toll dalam kota antara pak Sopir & kondektur terlibat beberapa pembicaraan ringan hingga topik yang cukup berat. Dari armada OBL Bima yang kehabisan Solar di daerah Sumbawa, Tangki Solar OBL Bima yang dimodifikasi hingga mampu menampung 600 liter solar, Chassis+Mesin Made in China yang dirasa tak memuaskan karena kurang bertenaga, hingga problematika armada OBL Morodadi Prima yang gw tumpangi:
Kemacetan di Jalan Toll Cikampek dari Bekasi Timur hingga Cikarang Barat
- Pak Sopir bercerita bahwa armadanya sempat rusak & diperbaiki tidak maksimal oleh teknisi divisi operasi & maintenance di garasi kebayoran lama.
- Kerusakan yang sama masih dikeluhkan sepanjang perjalanan dari Kebayoran Lama tidak bertenaga. Top Speed mentok 80km/jam saja ditambah semburan tenaga yang tersalurkan tidak normal terlihat dari indikator RPM yang tidak bergerak spontan mengikuti irama Kick Down Pedal Gas. Pak Sopir yang berlogat Batak menyebut pergerakan jarum RPM ibarat detak jarum jam dinding yang teratur walaupun pedal gas telah di-Kick Down spontanitas.
- Selepas Exit Toll Dawuan, lampu indikator Engine Check berwarna merah bertuliskan "MR" terus menyala di spedometer OH1626.
- Pak Sopir berdiskusi dengan pak kondektur memutuskan menghubungi bagian operasi untuk mengirimkan Armada Pengganti dari pool Kebayoran Lama untuk memindahkan seluruh penumpang saat tiba di Service Makan 1 - Resto Taman Sari Pamanukan.
- Berkali-kali menghubungi ke bagian operasi tidak ada yang mengangkat telpon, menghubungi ke bagian lain ada yang menjawab telpon tetapi merasa bukan sesuatu yang urgent untuk segera bertindak mencari solusi.
- Pak Sopir menghubungi ke teknisi yang memperbaiki armadanya dan melalui suara yang keluar dari speaker phone terdengar si mekanik malah merasa heran atas malfungsi yang masih dialami oleh armada yang sama dan masih belum bisa mendiagnosis dimana akar permasalahannya. Disini perasaan gw mulai ga enak, dan mulai terbayang apa jadinya jika besok gw tiba terlambat di Solo padahal gw udah komitment dengan pihak customer akan tiba di Solo sebelum pukul 10 pagi keesokan harinya.
21.00
Tiba di Resto Taman Sari Pamanukan yang sudah mulai sepi karena sudah ditinggal armada lain yang masuk lebih awal. Seluruh penumpang dipersilahkan turun untuk mengisi perut walaupun lauk yang tersisa tinggal sedikit tapi apa boleh buat daripada perut yang telah sakit maag ini bertambah parah dan hanya sanggup makan dengan porsi sedikit akibat nafsu makan telah hilang.
21.30
Perpal "Mode On" di kegelapan malam Resto Taman Sari 2 Pemanukan
Setelah semua penumpang selesai makan malam, pak Sopir bercerita bahwa armadanya mengalami kerusakan tidak bertenaga hingga dirasa membahayakan jika dipaksakan terus jalan apalagi melewati tanjakan ekstrim seperti di Alas Roban. Gw memberanikan diri menghampiri pak Sopir untuk melontarkan ide agar memaksakan kendaraannya dipacu hingga Semarang saja, lalu gw akan turun di Semarang dan melanjutkan ke Solo dengan bus lokal Smg-Solo seperti Royal Safari, Eka, Raya, dll. Pak Sopir mengatakan; "Tidak bisa dipaksakan pak terlalu berbahaya dan beresiko mogok di tengah jalan & armada pengganti sudah berangkat dari Kebayoran Lama menuju ke Taman Sari Pamanukan".
- Penulis: Pak jam brp armada pengganti tiba disini mengingat perjalanan kita dari Keb Lama kesini saja sudah 5.5 jam perjalanan?
- Pak Sopir; Klo sudah malam begini pak biasanya lebih cepat hanya butuh 3 atau max 4 jam saja.
- Penulis: Pak saya kan harus tiba di Solo esok hari sebelum pukul 10 pagi, apakah saya boleh ikut armada OBL tujuan Malang & saya diturunkan di daerah Semarang?
- Pak Sopir: Wah pak OBL Malang baru saja berangkat pak (meninggalkan restoran) ada OBL Yogya klo sampeyan mo ikut bisa turun di Weleri lalu lanjut bis langsung ke Solo.
- Penulis: Klo diturunkan di Weleri saya ga paham daerahnya & harus naik bis apa pak. Jika di Semarang saya masih paham angkutan apa saja menuju Solo.
- Pak Sopir: Klo sampeyan ikut sampe Yogya trus nyambung bus Eka/ Mira ke Solo piye?
- Penulis: Klo saya ikut bis OBL Yogya nanti tiba di Yogya jam brp pak?
- Pak Sopir: Saya jamin klo ikut yg ke Yogya bisa tiba sebelum jam 6 pagi di Yogya & masih ada waktu buat lanjut perjalanan ke Solo.
- Penulis: Tapi bisnya jelek ya pak yg Non-Ac ke Yogya?
- Pak Sopir: Bisnya paling bagus pak ini Super Executive pak.
- Penulis: Yo weiss pak..tapi apa tidak masalah pak dengan tiket saya?
- Pak Sopir: Oh itu tidak masalah pak selama kita masih 1 perusahaan (sesama OBL) dan masih ada seat kosong maka penumpang boleh dipindah..
- Penulis: Makasih banyak pak sebelumnya..
Armada OBL Super Executive Jkt-Yogya AA.1616.EN sebelum berangkat dari Pool Kebayoran Lama
Kokpit driver OBL Super Executive AA.1616.EN Jetbus OH1626 Suspension
Akhirnya Pak Sopir OBL yang gw tumpangi bisa memberikan solusi yang paling sesuai kebutuhan gw. Sebelum gw melangkahkan kaki ke dalam bus OBL Super Executive Jkt-Temanggung-Yogya terlihat pembicaraan antara kedua sopir perihal salah satu penumpangnya yang sedang diburu waktu untuk tiba di Solo. Kemudian kondektur OBL Super Executive mempersilahkan gw masuk mencari tempat duduk kosong. Tak lupa gw pamitan sama ibu & bapak tua yang duduk di dekat gw pertanda gw menghormati beliau atas keputusan gw. Di dalam bus OBL Super Executive gw duduk di seat 2 baris yang telah direbahkan kedua joknya & kata bapak yang duduk di belakang gw itu penumpangnya sudah turun. Jok Super Executive berkonfigurasi 2-1 sangat ergonomis & nyaman diduduki hingga 2 jam mencoba memejamkan mata pun tidak bisa tidur, dan akhirnya mata pun bisa terpejam walaupun tidak bisa pulas. Selama tidur beberapa kali terbangun dari "tidur ayam" dan tidak mengetahui sudah tiba di daerah mana karena di sisi kiri kanan jalan hanya sawah.
Konfigurasi seat 2-1 OBL Super Executive Jkt Yogya di kegelapan malam
01.00
Tepat pukul 1 pagi gw terbangun karena merasakan bus berhenti cukup lama yang disadari ternyata sedang berhenti di perlintasan kereta api Kota Pekalongan. Dalam hati ini pukul 1 dini hari audah tiba di Pekalongan cukup cepat juga walaupun yang gw rasakan pembawaan sopir OBL Super Executive ini tidak ngeblong & lebih memprioritaskan kenyamanan penumpangnya yang mana 95% kursinya terisi. Setelah melewati perlintasan pintu kereta api gw mencoba tidur lagi supaya esok hari tidak ngantuk saat meeting dengan customer.
02.00
Tepat pukul 02.00 dini hari bus kembali berhenti di suatu tempat yang berjejer banyak bus parkir. Pak Sopir pun menghidupkan lampu kabin & mempersilahkan penumpangnya untuk Service Makan-2 di RM. Sendang Wungu yang berada di daerah Weleri. Gw sengaja tidak turun dari bus karena tiket yang gw miliki itu tiket Executive hanya berisi 1 lembar kupon sobek untuk 1x Service Makan. Terlihat beberapa bus malam yang kelihatannya juga Super Executive; Pahala Kencana, Mulyo Indah, Gajah Mungkur Fajar Big Top, yang terparkir untuk istirahat Service Makan-2.
Saat gw melamun di dalam bus pak kondektur menghampiri gw menanyakan apakah mau menyambung bis lain langsung ke Solo hanya saja harus menambah ongkos pintanya. Setelah turun dari bus gw dipertemukan dengan sekuriti restoran yang juga merangkap sebagai "calo". Pak Satpam berkata ke gw bahwa ini bus langsung ke Solo tapi sampeyan harus bayar ongkos 70rb sambil menunjuk bus Gajah Mungkur Fajar Big Top bertuliskan Jkt-Solo-Wonogiri. Dalam hati kecil gw teringat istilah di forum bismania klo posisi gw saat ini sedang menjadi "Sarkawi" alias penumpang gelap.
Saat di pintu masuk bus Gajah Mungkur pak Sopir tidak mengizinkan Sarkawi ikut walaupun bersedia membayar ongkos, hingga gw berkata ke pak satpam gak apa-apa pak gak usah dipaksa daripada nanti si pak sopir dipecat oleh perusahaan hanya karena mengangkut 1 orang yang tidak seberapa ongkosnya. Gw pun berbalik arah naik ke bus OBL Super Exe dan berkata ke pak kondektur tidak diizinkan dan gw memilih turun di Yogya aja nyambung naik bus Eka. Salut untuk crew bus Gajah Mungkur yang memiliki INTEGRITAS TINGGI tidak mengizinkan "sarkawi dadakan" kaya gw naik bukan dari agen resmi Gajah Mungkur.
03.00
Setelah istirahat di Weleri bus berbelok ke jalan kecil tidak berapa jauh masuk ke kawasan hutan dan gw langsung tersadar ini jalan menuju Temanggung tempat kelahiran markas OBL berada. Jalan menanjak berbelok-belok dan sangat sepi sekali dan hanya terlihat beberapa truk engkel yang sedang merayap menanjak karena beban muatan yang cukup berat.
04.00 : Masuk Kota Temanggung - Parakan
04.45 : Masuk kota Magelang
05.30 : Masuk kota Sleman
05.45 : Tiba di Ringroad Yogya
Di spot ini ge diturunkan oleh pak Sopir untuk lanjut naik taksi ke Terminal Giwangan karena bus akan berbelok ke kanan ke arah Terminal Jombor. Info dari pak kondektur tidak ada angkutan umum dari Jombor ke Giwangan selain Taksi. Sudah terlihat ada 2 mobil taksi yang sedang parkir menunggu penumpang dan tawar menawar dengan pak sopir menggunakan argo + biaya antrian 5.000 untuk menuju Terminal Giwangan. Perjalanan dari Terminal Jombor ke Terminal Giwangan menggunakan taksi Amarta berwarna hijau dengan armada barunya sedan Etios melewati jalan yang sangat lebar dan sepi sekali. Info dari pak sopir taksi bahwa spot gw tadi itu masih masuk daerah Sleman sedangkan Giwangan sudah masuk wilayah Bantul. Urutannya Sleman-Kota Yogya-Bantul harus ditempuh sekitar 20km dengan total ongkos taksi IDR 97.000 (92.000+5.000).
06.10
Tiba di dalam kompleks Terminal Giwangan. Gw meminta pak Sopir mengantarkan ke dalam area bus Eka/ Mira parkir. Sampai di dalam terminal gw segera mencari Toilet untuk pipis, pub, sikat gigi, cuci muka, dan ganti baju untuk persiapan meeting di Solo harus tampil bersih & rapih.
Bus Cepat MIRA AC Ekonomi sedang bersandar di Terminal Keberangkatan Giwangan. Foto bus MIRA pinjam disini
06.30
Bus Mira Cepat AC Ekonomi diberangkatkan dan membayar ongkos 12.000 di dalam bus. First impression bus Mira AC Ekonomi layaknya bus Patas AC Mayasari di Jakart hanya saja jarak antar seat di bus Mira lebih lebar & tidak membuat dengkul mentok. First impression bus ini sesaat baru keluar dari terminal langsung Nge-Blong abis dan tidak berhenti untuk menaikkan penumpang hingga perhentian pertama masuk Terminal Klaten untuk menaikkan 1 orang penumpang dan lanjut non-stop ke Terminal Solo Tirtonadi.
Tiket Bus MIRA CEPAT AC Ekonomi seharga 12.000 tujuan Yogya Solo
Konon katanya sempat terjadi keributan antar PO AKDP Semarang - Solo yang jumlah armadanya sangat banyak di rute gemuk ini. Oleh karena itu diambillah kebijaksanaan setiap PO hanya boleh mengambil penumpang di spot yang telah disepakati bersama hingga pada akhirnya semua "pemain" pasti kebagian "sewa" dan tidak ada monopoli salah satu PO bus. Tercatat beberapa PO pemain rute gemuk Semarang-Solo adalah: Royal Safari, Taruna, Rajawali, Ismo, Muncul, Sugeng Rahayu, Shantika, Sedya Mulya, Raya, Suharno, Eka/ Mira dengan beragam kelas yang ditawarkan; Non-AC, AC Ekonomi, hingga Patas AC dengan tarif berkisar paling murah 10.000 untuk Non-AC hingga 20.000 untuk kelas Patas AC seat 2-2 sekali jalan.
07.15 : Masuk terminal Klaten pick up 1 orang penumpang
08.15 : Finish Terminal Solo Tirtonadi
Bus MIRA yang kutumpangi tiba di Terminal Tirtonadi Solo selama 1 Jam 45 menit perjalanan Yogya Solo. Karena masih memiliki waktu cukup banyak, kusempatkan untuk sarapan pagi nasi rames di sebuah warung kecil di sudut terminal yang sebagian sedang direnovasi sambil bertanya-tanya ke pemilik warung perihal lokasi pembelian tiket pulang ke Jakarta. Pemilik warung nasi merekomendasikan gw naik Rosalia Indah di Agen Gilingan tidak jauh dari terminal sekitar 200m dan bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Bus MIRA yang kutumpangi tiba di Terminal Tirtonadi Solo selama 1 Jam 45 menit perjalanan Yogya Solo. Karena masih memiliki waktu cukup banyak, kusempatkan untuk sarapan pagi nasi rames di sebuah warung kecil di sudut terminal yang sebagian sedang direnovasi sambil bertanya-tanya ke pemilik warung perihal lokasi pembelian tiket pulang ke Jakarta. Pemilik warung nasi merekomendasikan gw naik Rosalia Indah di Agen Gilingan tidak jauh dari terminal sekitar 200m dan bisa ditempuh dengan jalan kaki.
09.00
Sekolah Santo Yoseph di daerah Manahan sebagai Garis Finish 18 Jam ke Solo dengan OBL
Finish di Jl. Adi Sucipto persis di dalam kompleks sekolah Santo Yoseph- Manahan. Berakhir sudah catatan perjalanan (caper) Jakarta Solo selama 19 jam bersama Safari Dharma Raya (d/h OBL) Executive & Super Executive yang sangat berkesan penuh suka duka selama perjalanan estafet ini. Sebelum berangkat sempat upload status di Instagram; #valueable experience #road to Solo today berbuah cerita luar biasa untuk para pembaca setia blog gw sebagai perwujudan realita atas kekuatan pikiran di alam bawah sadar sesuai dengan judul blog ini yaitu membeli pengalaman. Jika anda ingin merasakan sesuatu yang unik, berkesan dan tak ternilai harganya versi penulis maka anda wajib "membeli pengalaman" salah satunya dengan naik bus malam.
Berapa Ongkos Estafet Etape Jkt-Yogya-Solo?
Nilai Plus OBL Jakarta-Solo:
Berapa Ongkos Estafet Etape Jkt-Yogya-Solo?
- OBL Executive Kebayoran Lama - Solo : IDR 210.000
- OBL Super Executive Pamanukan - Yogya : -------------- (FREE OF CHARGES)
- Taksi Ring Road Yogya (Jombor) - Giwangan : IDR 97.000
- MIRA CEPAT AC Ekonomi Yogya - Solo : IDR 12.000
- Becak dari Terminal Tirtonadi - Manahan : IDR 12.000_ +
- Total Ongkos Sekali Jalan : IDR 331.000*
Armada jatah Solo balutan Royal Travego karoseri Morodadi Prima
- Lokasi Agen sangat dekat dari rumah
- Staff/ crew AA Travel- Agen Pasar Modern BSD cukup ramah
- Pak Sopir Free Shuttle Service cukup ramah & sabar
- Interior armada Executive cukup bersih saat berangkat dari Kebayoran Lama
- Snack berupa Roti Manis isi nanas Holland Bakery ciri khas armada OBL Executive cukup enak saat gigitan pertama
- Penumpang lain cukup ramah* (*tergantung situasi)
- Berangkat tidak On-Time. Agen Pasar Modern BSD menjanjikan berangkat tepat pukul 14.00 siang. Saat melapor/ check-in di front desk kebayoran lama menginformasikan berangkat pukul 15.00 tepat :(
- Jok/ Reclining Seat HAI bewarna hijau ngejreng dirasa terlalu keras dan kurang nyaman untuk perjalanan jauh.
- AC Thermo King dirasa kurang dingin saat siang hari seperti kekurangan freon AC.
- Kesehatan armada kurang diperhatikan dengan baik sehingga kondisi mesin belum 100% sehat sudah dianggap layak jalan.
- Manajemen divisi operasi dirasa kurang responsive bertindak atas permasalahan yang tengah dihadapi oleh armadanya di tengah jalan.
- Volume air penampungan di Toilet sangat sedikit- kondektur malas refill air penampungan di Toilet.
- Resto Taman Sari Pamanukan tidak menambah porsi prasmanan yang hampir habis saat OBL kami singgah untuk Service Makan-1.
- In Bus Entertainment Matot alis Mati Total :(
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang ingin travelling ke Solo dengan bus malam. Ditunggu comment, share dari agan-agan, bro, sis untuk postingan kali ini :)
BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT:
BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT:
ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah secara bijak dan santun. Segala bentuk SPAM, SARA yang memprovokasi akan langsung dihapus oleh admin